Kamis, 03 Juni 2010

Peribahasa 2

air di daun keladi (daun keladi dimandikan)
sukar diajar atau dinasihati
air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam
tidak enak makan dan minum (karena terlalu sedih dsb)
air jernih ikannya jinak
negeri yang serba teratur dengan penduduknya yang serba baik, baik pula budi bahasanya
air lalu kubang tohor
uang yang diterimanya lekas habis untuk membayar utang dsb
air susu dibalas dengan air tuba
perbuatan baik dibalas dengan perbuatan jahat
air tenang (biasa) menghanyutkan
orang yang pendiam biasanya banyak pengetahuannya
air tenang menghanyutkan
orang yang pendiam, tetapi banyak pengetahuannya
akan dijadikan tabuh singkat, akan dijadikan genderang berlebih
serba tanggung
alah (kalah) -, menang memakai
biarpun harganya mahal, tetapi dapat dipakai lama karena mutunya baik
alah bisa karena biasa
kalah kepandaian oleh latihan
alah bisa oleh (karena) biasa
sesuatu yang sukar, kalau sudah biasa dikerjakan, tidak terasa sukar lagi
alah bisa tegal biasa
sesuatu menjadi biasa, dan tidak terasa sukar lagi; pengalaman praktik lebih baik daripada teori
alah di rumpun betung
kekalahan yang tidak memuaskan pihak yang kalah
alah limau oleh benalu
orang yang merugikan atau menguasai orang atau tempatnya menumpang
alah main, menang sarak
biarpun kalah main asal kehormatan diri terpelihara
alah menang tak tahu, bersorak boleh
perihal seseorang yang tidak ikut campur dalam dua pihak yang sedang berbantah, tetapi hanya ikut mengejek pihak yang telah tentu kalah
alang berjawab, tepuk -
baik dibalas dengan baik, jahat dibalas dengan jahat
alang-alang berdawat biarlah hitam
jika mengerjakan sesuatu janganlah tanggung-tanggung
alur bertempuh, jalan berturut
dilakukan menurut adat (kebiasaan) yang lazim
anak ayam kehilangan induk
ribut dan bercerai-berai karena kehilangan tumpuan
anak badak dihambat-hambat
dengan sengaja mencari bahaya
anak baik menantu molek
mendapat keuntungan yang berlipat ganda
anak dipangku dilepaskan, beruk dalam rimba disusukan (disusui)
selalu membereskan (memikirkan) urusan orang lain, sedangkan urusan sendiri diabaikan
anak orang, anak orang juga
seseorang yang asing bagi kita akan tetap asing juga
anak sendiri disayangi, anak tiri dibengkengi
bagaimanapun adilnya seseorang, kepentingan sendiri juga yang diutamakan
angan lalu, paham tertumbuk
suatu hal yang banyak halangannya meskipun tampaknya dapat dilakukan dengan mudah
angguk bukan, geleng ia
lain di mulut lain di hati
antan patah lesung hilang
tertimpa berbagai musibah (kecelakaan; kesusahan)
antan patah, lesung hilang
kemalangan yang bertimbun-timbun
apa gunanya kemenyan sebesar tungku kalau tidak dibakar
tidak ada gunanya ilmu pengetahuan yang disimpan saja kalau tidak diajarkan kepada orang lain atau tidak dipraktikkan (tidak dimanfaatkan)
apa yang kurang pada belida , sisik ada tulang pun ada
orang yang berkecukupan, tidak ada yang kurang padanya
api padam puntung berasap
perkara yang sudah putus, tetapi timbul lagi
api padam puntung hanyut
sudah habis (tamat) benar-benar
arang habis besi binasa
pekerjaan yang telah banyak menghabiskan tenaga dan biaya, tetapi hasilnya tidak ada
arang itu jikalau dibasuh dengan air mawar sekalipun, tiada akan putih
tabiat orang yang dasarnya sudah buruk, tidak akan dapat diperbaiki lagi
asal ada kecil pun pada
kalau tidak mendapat banyak, sedikit pun cukup
asal ada sama di hati, gajah terantai boleh dilepaskan
kalau sudah ada persetujuan, apa pun halangannya dapat diatasi
asal ayam pulang ke lumbung, asal itik pulang ke pelimbahan
tabiat orang tidak akan berubah
asal berinsang , ikanlah
tidak pilih-pilih (pekerjaan, makanan, perempuan, dsb)
asal menugal adalah benih
setiap perbuatan tentu akan ada hasilnya (ada yang memperhatikan)
asam di darat, ikan di laut (garam di laut asam di gunung) bertemu dalam belanga
laki-laki dan perempuan kalau jodoh bertemu juga akhirnya
asing lubuk, asing ikannya
lain daerah, lain adatnya
asing maksud, asing sampai
tidak sesuai dengan yang diharapkan
atap rumbia (ijuk) perabung upih
barang yang baik bercampur dengan barang yang buruk
aur ditanam, betung tumbuh
mendapat untung (laba) banyak
aur ditarik sungsang
banyak sangkut-pautnya sehingga susah dilaksanakan
awak tikus hendak menampar kepala kucing
menghendaki sesuatu yg tidak mungkin diperoleh atau terjadi
awak yang payah membelah ruyung , orang lain yang beroleh sagunya
kita yang berusaha dan bersusah payah, tetapi orang lain yang mendapat faedahnya
ayam bertelur di padi
hidup senang dan mewah
ayam ditambat disambar elang
malang sekali; bernasib buruk
ayam hitam terbang malam
sukar ketahuan (tentang perkara dsb)
ayam itik raja pada tempatnya
setiap orang berkuasa di tempatnya atau di lingkungannya
ayam laga sekandang
berkelahi atau bertengkar dengan keluarga sendiri atau teman seperguruan
ayam putih terbang siang
mudah ketahuan (tentang perkara dsb)
babi merasa gulai
menyama-nyamai orang besar (kaya)
badak makan anak
ayah membuang anaknya karena takut akan musnah kebesarannya (pada raja-raja zaman dahulu)
bagai - kain dapat
memakai sesuatu barang (pinjaman) dengan sekehendak hati saja
bagai air di daun talas
selalu berubah-ubah (tidak tetap pendirian)
bagai air ditarik sungsang
melakukan sesuatu yang menjadi sukar karena salah jalan
bagai anak sepat ketohoran
berbaring bermalas saja
bagai anjing melintang denai
sangat gembira (sombong)
bagai ayam dibawa ke lampok
keheranan melihat sesuatu
bagai balam dengan ketitir
perihal dua orang yang selalu bertengkar, masing-masing membanggakan dirinya
bagai batu jatuh ke lubuk
hilang lenyap (orang yang meninggalkan tempat)
bagai beliung dengan asahan
sangat karib (tidak pernah bercerai)
bagai belut digetil ekor
lancar (cepat sekali)
bagai belut diregang
seseorang yang tinggi kurus
bagai belut kena ranjau (getah)
seseorang yang licik dan cerdik dapat juga tertangkap atau tertipu
bagai bertanak di kuali
bermurah hati kepada orang lain sehingga mendatangkan kesusahan kepada diri sendiri
bagai bertanak di kuali
bermurah hati kepada orang lain sehingga mendatangkan kesusahan kepada diri sendiri
bagai beruk kena ipuh
menggeliat-geliat karena kesakitan dsb
bagai berumah di tepi tebing
selalu tidak aman hatinya
bagai bulan dengan matahari
sebanding; sesuai
bagai bulan kesiangan
pucat dan lesu
bagai buntal kembung
bodoh dan sombong
bagai bunyi cempedak jatuh
bunyi seperti barang berat jatuh
bagai bunyi siamang kenyang
banyak bicara karena mendapat kesenangan
bagai dawat dengan kertas
tidak pernah bercerai; tidak dapat dipisahkan
bagai dekan di bawah pangkal buluh
seseorang yang pandai menyimpan rahasia
bagai dekan di bawah pangkal buluh
seseorang yang pandai menyimpan rahasia
bagai denai gajah lalu
hal yang tidak mungkin dapat disembunyikan
bagai dulang dengan tudung saji
sangat serasi
bagai duri dalam daging
selalu terasa tidak menyenangkan hati
bagai gadis jolong bersubang
sombong atau sangat riang (karena baru saja menjadi kaya, berpangkat tinggi, dsb)
bagai garam jatuh ke air
nasihat dsb yang mudah diterima
bagai getah dibawa ke semak
makin kusut (tentang perkara)
bagai ikan dalam keroncong
tidak tertolong lagi; tidak ada harapan lagi untuk meloloskan diri
bagai ikan kena tuba
banyak orang sakit atau mati dl sebuah kampung (negeri)
bagai ilak bercerai dengan benang
bercerai untuk selama-lamanya (tidak akan bertemu lagi)
bagai inai dengan kuku
tidak pernah bercerai
bagai itik pulang petang
sangat lambat (jalannya)
bagai jampuk kesiangan hari
kebingungan atau termenung karena kehilangan akal
bagai jawi ditarik keluan
menurut saja (karena tidak dapat melawan)
bagai jawi terkurung
sangat gelisah atau kurang senang karena terpingit atau terikat oleh adat
bagai kacang direbus satu
melonjak-lonjak kegirangan
bagai kapal tidak bertiang
perihal negeri atau perkumpulan (perhimpunan) yang tidak mempunyai pemimpin
bagai kapas -
putih bersih
bagai keluang bebar petang
ramai-ramai berkerumun
bagai kena buah malaka
sangat terperanjat seolah-olah kena peluru karena penghinaan yang tidak disangka-sangka
bagai kena santung pelalai
gadis yang lupa (tidak ingat) akan bersuami (karena diguna-gunai orang)
bagai kerakap tumbuh di (di atas) batu, hidup enggan mati tak mau
hidup dalam kesukaran (kemelaratan)
bagai kinantan hilang taji
seseorang yang telah kehilangan penghargaan
bagai kucing dibawakan lidi
sangat ketakutan
bagai kucing lepas senja
sukar dicari
bagai kuku dengan daging
tidak terceraikan; tidak pernah bercerai
bagai kuku dengan isi
sukar diceraikan; tidak pernah bercerai
bagai langau di ekor gajah
selalu tunduk kepada kemauan orang besar atau orang pandai
bagai manik putus talinya (pengarang)
perihal air mata yang bercucuran
bagai melihat asam
ingin sekali
bagai melulusi baju sempit (bagai terbuang ke sisiran)
seseorang yang merasa senang karena terlepas dari kesusahan
bagai membakar tunam basah
hal mengajar anak yang bodoh, sukar dimengerti (diterima) pelajaran itu olehnya
bagai menakik darah mati dari alu (bagai menakik darah mati dari batu)
bekerja keras tetapi sedikit hasilnya
bagai menentang matahari
melawan atau menyanggah kekuatan atau kekuasaan yang jauh lebih tinggi daripada kuasa atau kekuatan penyanggah itu tentu akan binasa
bagai menggenggam bara, terasa hangat dilepaskan
melakukan suatu pekerjaan setelah mendapatkan kesukaran, pekerjaan itu ditinggalkan
bagai menghela rambut dalam tepung
pekerjaan yang sulit atau pekerjaan yang harus dikerjakan dengan hati-hati sekali
bagai menghela tali jala
sangat berhati-hati
bagai menyandang galas tiga
pekerjaan yang ringan, tetapi sukar melakukannya
bagai menyukat belut
pekerjaan yang sia-sia
bagai orang kena miang
gelisah sekali karena mendapat malu
bagai pahat , tidak ditukul tidak makan
orang yang mau bekerja apabila diperintah

bagai pelita kehabisan minyak
tidak berseri-seri lagi
bagai perian pecah
suara yang sember (tidak merdu)
bagai pimping di lereng
orang yang tidak berpendirian tetap
bagai pinang belah dua
sama besar, serupa benar
bagai pintu tak berpasak, perahu tak berkemudi
sesuatu yang membahayakan
bagai pucuk (enau) dilancarkan (diluncurkan)
sangat lancar; cepat sekali
bagai pucuk pisang didiang
lemah sekali; tidak bertenaga
bagai rambut dibelah tujuh (seribu)
sedikit (kecil) sekali
bagai rupa orang terkena beragih
bermuka masam karena rugi dsb (dalam perdagangan)
bagai serangkak tertimbakan
berjalan miring karena cacat pada tubuhnya
bagai serdadu pulang baris
orang yang kelihatannya selalu bergaya, tetapi pekerjaannya berat dan berbahaya
bagai si bisu berasian (bermimpi), terasa ada terkatakan tidak
tidak dapat mengatakan meskipun tahu (mengerti)
bagai si kudung beroleh cincin
beroleh keuntungan, tetapi tidak dapat menikmatinya
bagai si kudung panji -
pekerjaan yang dilaksanakan tidak berdasarkan kemampuan akan sia-sia
bagai si lumpuh hendak merantau
tidak mungkin dikerjakan
bagai siamang kurang kayu
sangat bersedih hati karena menderita kekurangan
bagai tanduk bersendi gading
jodoh yang tidak sepadan
bagai tanduk diberkas
sangat sukar untuk disatukan (karena tidak sepaham atau sependirian)
bagai tikus membaiki labu
orang yg mencoba memperbaiki sesuatu yg tidak diketahuinya, akhirnya merusaknya
bagai unta menyerahkan diri
amat patuh menurut perintah; mengaku salah dan bertobat; menyerah dan menurut

bagaikan rama-rama masuk api
musnah dengan cepat
bagaimana bunyi gendang , begitulah tarinya
menurut segala perintah untuk menyesuaikan diri dengan keadaan
bagaimana ditanam begitulah dituai
tiap-tiap orang berbuat jahat, jahat pula balasannya, demikian pula kebalikannya
bagaimana ditanam begitulah dituai
tiap-tiap orang berbuat jahat, jahat pula balasannya, demikian pula kebalikannya
bagaimana ditanam, begitulah dituai
seseorang akan mendapat balasan seperti yang diperbuatnya
bahasa menunjukkan bangsa
budi bahasa atau perangai serta tutur kata menunjukkan sifat dan tabiat seseorang (baik buruk kelakuan menunjukkan tinggi rendah asal atau keturunan)
baik berjagung-jagung sementara padi belum masak
lebih baik dipakai dulu yang ada sementara yang baru belum didapatkan
baik rupa sepemandangan , baik bunyi sependengaran
cocok; seia sekata
bajak patah banting terambau
menderita kecelakaan bertimpa-timpa
bajak selalu di tanah yang lembut
orang yang selalu menderita adalah orang yang lemah
bajak sudah terdorong ke bancah
sudah terlanjur (tidak dapat kembali)
baji dahan membelah dahan
memboroskan harta tuannya
baju indah dari balai, tiba di rumah menyarungkan
hukuman sudah diputuskan dan tidak boleh dibanding lagi
bak ilmu padi , kian berisi kian runduk
selalu merendahkan diri (tidak sombong)
bak mandi di air kiambang, pelak lepas gatal pun datang
sesuatu yang diperoleh itu sekalipun berguna juga, tetapi kemudian men datangkan yang lebih menyiksa
bak menanti orang dahulu, bak melalah orang kudian
melakukan sesuatu yang sia-sia
bak tengguli ditukar cuka
suatu kejadian yang bertukar dari keadaan yang menggembirakan ke keadaan yang menyedihkan
bakar tidak -
maksud jahat yang tersembunyi
bala lalu dibawa singgah
sengaja mencari kesusahan (kecelakaan)
banyak menelan garam hidup
banyak pengalaman hidup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika ingin copy artikel blog ini silahkan kirim pesan di FB " http://adf.ly/3Bcf8 "

[tt]


[/tt]

Translate

Komentar FB

Blogspot Akhmad andryan

Daftar Isi

Daftar isi Blog


ShoutMix chat widget

Daftar isi Blog

Search File Download

Askep DOwlonad

Converter Pdf - Word Online

Gcash_Hack gemscool