Kamis, 03 Juni 2010

Peribahasa 3

banyak menelan garam hidup
banyak pengalaman hidup
banyak menelan garam hidup
banyak pengalaman hidup
banyak menelan garam hidup
banyak pengalaman hidup
banyak orang banyak ragam nya
tiap-tiap orang mempunyai pendapat (kemauan) sendiri-sendiri
bapak badari , cak
pemimpin dsb yang penghidupannya diperoleh dari pengikutnya
barang siapa menggali lubang , ia akan terperosok ke dalamnya
siapa yang berniat (berbuat) jahat terhadap orang lain akan mendapat kecelakaan sendiri
barang siapa yang berketuk ialah yang bertelur
siapa yang merasa tersindir, dialah yang berbuat seperti yang disindirkan itu
barang tergenggam jatuh terlepas
sesuatu yang sudah dikuasai (dimiliki), terlepas lagi (menderita kemalangan)
batang betung beruas-ruas
sangat jujur; lurus hati
batu hitam tak bersanding
tampaknya lemah lembut, tetapi keras hatinya (sukar mengalahkannya, melawannya, dsb)
bau busuk tidak berbangkai
celaan (fitnah dsb) yang tidak benar
bau nya setahun pelayaran
berbau busuk sekali
bayang-bayang disangka tubuh
mengharapkan sesuatu yang belum pasti
bayang-bayang sepanjang badan
tepat benar menurut keadaannya (harapannya, kemampuannya, dsb)
bayang-bayang tidak sepanjang badan
berbuat sesuatu yang melebihi dari (tidak sesuai dengan) kemampuannya
beban berat senggulung batu
tanggungan yang sangat berat
beban berat senggulung batu
melakukan pekerjaan yang berat dan sukar, sedangkan alat untuk melaksanakannya atau membantunya kurang baik
becermin di air keruh
mencontoh perbuatan yang kurang baik
belakang parang lagi jika diasah niscaya tajam
sebodoh-bodohnya orang, jika berusaha dan belajar akan menjadi pandai
belalang dapat menuai
dapat keuntungan tanpa disengaja
belalang hendak menjadi elang
orang bodoh (hina) berlaku seperti orang pandai (terhormat)
belanak bermain di atas karang
ombak besar (sehingga ikan belanak yang biasanya senang diam dalam pasir laut, naik ke permukaan laut)
belukar sudah menjadi rimba
kesalahan yang tidak dapat diperbaiki lagi
belum (sudah) diasapi kemenyan
belum (sudah) kawin
belum beranak sudah ditimang
bersenang-senang sebelum maksudnya tercapai
belum beranak sudah ditimang belum duduk sudah berlunjur
terlampau cepat gembira sebelum maksud tercapai
belum bergigi hendak mengunyah (menggigit)
hendak melakukan sesuatu, tetapi belum ada sarananya
belum bertaji hendak berkokok
belum berilmu (kaya, kuasa, dsb) sudah hendak menyombongkan diri
belum dipanjat asap kemenyan
belum kawin
belum duduk belunjur dulu
sudah bergirang hati lebih dahulu sebelum tercapai apa yang dikehendaki
belum duduk sudah belunjur
sudah bergirang hati dulu sebelum tercapai yang dikehendaki
belum duduk sudah mengunjur
sudah bergirang hati sebelum tercapai apa yang diinginkannya
belum punya kuku hendak mencubit
belum mempunyai kekuasaan sudah hendak mencari-cari kesalahan orang
belum tahu di pedas lada
belum berpengalaman
belum tahu di pedas lada
masih muda sekali; belum berpengalaman
belum tegak hendak berlari
lekas-lekas hendak marah, sebelum mengetahui benar kesalahan orang yang hendak dimarahi; belum duduk sudah belunjur

beraja di hati, bersultan di mata, ( beraja di mata, bersultan di hati)
menurutkan kemauan sendiri
berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian
bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian
beranak tiada -
mendapat kesusahan (kecelakaan dsb) karena salahnya sendiri
berani hilang tak hilang, berani mati tak mati
melakukan pekerjaan hendaklah jangan tanggung-tanggung atau takut-takut
berani malu, takut mati
berani melakukan pekerjaan terlarang, setelah ketahuan baru menyesal
berani menjual, berani membeli ( berani pegang, berani tanggung)
jika berani mengatakan (memerintahkan), hendaknya berani melakukan juga
berani sendok pengedang, air hangat direnanginya
perihal orang berani, tetapi bodoh
berapa berat mata memandang, berat juga bahu memikul
betapapun menderita orang melihat, lebih menderita orang yang mengalami (kesusahan dsb)
berarak ke tebing
melakukan pekerjaan yang mendapatkan kecelakaan atau kerugian
berarak tidak berlari
melakukan sesuatu sebagaimana mestinya
berat sama dipikul, ringan sama dijinjing
suka duka, baik buruk sama-sama ditanggung
berat sama dipikul, ringan sama dijinjing
bersama-sama dalam suka dan duka
berat sepikul, ringan sejinjing
bersama- sama dalam suka dan duka
berbilang dari esa, mengaji dari alif
jika mengerjakan sesuatu hendaknya dimulai dari permulaan
berbuat jahat jangan sekali, terbawa cemar segala ahli
jangan sekali-kali berbuat jahat karena nama baik keluarga akan terbawa-bawa menjadi buruk
berbukit di balik pendakian
lepas dari kesukaran yang satu mendapat kesukaran lain
bercekak henti, silat terkenang
buah pikiran yang sudah terlambat tidak ada gunanya
bercerai sudah, talak tidak
sudah berpisah, tetapi belum sah diceraikan
bercerai tidak bertalak (kalau bercerai tidak usah menjatuhkan talak)
pertalian suami-istri yang tidak sah
berdiang di abu dingin
tidak mendapat apa-apa (dari saudara, tuan rumah, dsb)
berebut lontong tanpa isi
berlomba-lomba memperoleh sesuatu yang tidak berguna
berebut temiang belah
berkelahi memperebutkan sesuatu yang tidak berharga
berebut temiang hanyut, tangan luka temiang tak dapat
dua orang yang memperebutkan sesuatu sampai luka-luka, tetapi tidak ada hasilnya
berendam se sayak air, berpaut sejengkal tali
penghidupan yang sangat susah (serba kekurangan)
berendam sesayak air, berpaut sejengkal tali
hidup serba kekurangan
bergaduk diri, saku-saku diterbangkan angin
banyak membual, tetapi kantongnya kosong
bergantung di ujung kuku
dalam keadaan yang sangat berbahaya
bergantung pada rambut sehelai
berada dalam keadaan yang sangat sulit (bahaya)
bergantung pada tali rapuh
menyandarkan hidupnya pada orang (jabatan, pekerjaan, dsb) yang lemah atau tidak tetap
bergantung tidak bertali (sehasta tali)
(a) perempuan yang ditinggalkan suaminya, tetapi tidak pula diceraikan; (b) keadaan seorang gundik yang tidak sah
berguru dahulu sebelum bergurau
belajar dahulu sebelum bersenang-senang
berhakim kepada beruk
meminta pengadilan kepada orang yang tamak niscaya akan rugi
berhakim kepada beruk
minta keadilan (pertimbangan) kepada orang yang rakus
berhati baja, berurat kawat
tabah dan keras hati
berhitung nasib peruntungan
membicarakan nasib
beriak tanda tak dalam, berguncang tanda tak penuh
orang yang suka menyombong pertanda kurang dalam pengetahuannya
berjalan peliharakan kaki , berkata peliharakan lidah
ingat-ingat selalu dalam berbuat sesuatu
berjalan sampai ke batas , berlayar sampai ke pulau
segala usaha hendaknya sampai kepada maksudnya
berjalan selangkah menghadap surut, berkata sepatah dipikirkan
selalu ingat-ingat (hati-hati) dalam melakukan pekerjaan apa pun
berjalan selangkah menghadap surut, berkata sepatah dipikirkan
dalam berbuat sesuatu hendaklah kita mempertimbangkannya masak-masak
berjalan selangkah, melihat surut
selalu ingat akan hari kemudian (tidak hanya memikirkan waktu sekarang saja)
berjanjang naik, bertangga turun
menurut derajat dan kedudukan masing-masing; menurut aturan yang lazim berlaku
berkain tiga hasta; berkain tak cukup sebelit pinggang; tak berkain sehelai benang)
serba kekurangan (miskin sekali)
berkata peliharakan lidah
... tidak akan menghiraukan cemoohan orang
berkata siang melihat-lihat, berkata malam mendengar-dengar
jika hendak membicarakan sesuatu, harus selalu berhati-hati
berkayuh sambil ke hilir
sekali melakukan pekerjaan dua tiga maksud tercapai
berkelahi dalam kepuk
hal yang sukar diselesaikan
berkelahi dalam mimpi
berlelah-lelah dengan sia-sia
berkelahi di ekor alahan
mempertengkarkan sesuatu yang sudah beres (selesai) atau yang kurang penting
berkemudi di haluan, bergilir ke buritan
orang yang menurut perintah istrinya atau orang sebawahnya
berkeras tidak berkeris
bertindak keras, tetapi tidak mempunyai kekuatan untuk mempertahankan diri
berkering air liur
,
berketuk di luar sangkar, bertanam di luar pagar
mengemukakan keterangan (keberatan dsb) sesudah diputuskan
berkocak tanda tak penuh
orang yang banyak bicara menandakan kurang pengetahuannya
berkotakan (bernegerikan, berkubukan) betis
mengembara ke mana-mana (tidak tetap tempat tinggalnya)
berlaki anak semang
perempuan yang buruk kelakuannya
berlayar atas angin
mendapat bantuan atau sokongan orang lain
berlayar bernakhoda, berjalan dengan yang tua
setiap mengerjakan sesuatu hendaklah menuruti nasihat (petunjuk) orang yang ahli atau yang berpengalaman
berlayar di pulau kapuk, cak
tidur
berlayar menentang (mengadang, menuju) pulau
setiap usaha harus ada tujuannya:

berlayar sambil memapan
menyelesaikan dua tiga pekerjaan sekaligus
berlayar sambil memapan
menyelesaikan dua tiga pekerjaan sekaligus
berlayar sampai ke pulau , berjalan sampai ke batas
segala usaha hendaklah diselesaikan sampai tercapai maksudnya
berleleran bagai getah di lalang
tidak keruan (tentang percakapan atau pembicaraan)
berlidah di lidah orang
hanya menurut perkataan orang saja
berlurah di balik pendakian
maksud lain yang tersembunyi
bermain air basah, bermain api lecur
tiap pekerjaan atau usaha ada susahnya
bermain air basah, bermain api letup, bermain pisau luka
tiap perbuatan atau pekerjaan ada akibatnya (risikonya)
bermalam di bawah nyiur pinang orang, kata orang diturut
hendaklah kita mengikuti adat-istiadat negeri yang kita tempati
berminyak biar licin (lecak)
tanggung-tanggung; setengah-setengah
berminyak muka nya
senang; gembira
bermulut di mulut orang
selalu meniru perkataan orang
bernapas ke luar badan
lebih percaya pada pendapat orang lain daripada percaya pada pendapat sendiri
bernapas ke luar badan
lebih percaya pada pendapat orang lain daripada percaya pada pendapat sendiri
berniaga di ujung lidah
orang pandai yg tidak jujur
beroleh badar tertimbakan
mendapat keuntungan yang tidak di- sangka-sangka
beroleh lumpur di tempat yang kering
mendapat kesusahan yang tidak disangka-sangka
beroleh sehasta hendak se depa
sudah diberi sedikit, mau minta lebih lagi
berpilin-pilin bagai kelindan
sudah menjadi satu benar, tidak dapat diceraikan lagi
bersaksi ke lutut
menjadikan sahabat (sanak saudara sendiri) sebagai saksi
bersaksi ke lutut
menjadikan sahabat (sanak saudara sendiri) sebagai saksi
bersalai tidak berapi
mengandung (hamil), tetapi tidak bersuami
bersalai tidak berapi
mengandung (hamil), tetapi tidak bersuami
bersandar di lemang hangat
berlindung kepada orang yang jahat (zalim dsb)
bersarak serasa hilang, bercerai serasa mati
seseorang yang sangat rindu karena perceraian dengan kekasihnya
bersarak serasa hilang, bercerai serasa mati
seseorang yang sangat rindu karena perceraian dengan kekasihnya
bersawah seperempat piring, ke sawah sama dengan orang
orang miskin yang bertingkah laku sebagai orang kaya
berserah berkabilan
sudah memercayakan sesuatu kepada orang, tetapi masih mengawasinya juga (jadi, tidak percaya sungguh-sungguh)
berserah berkabilan
sudah memercayakan sesuatu kepada orang, tetapi masih mengawasinya juga (jadi, tidak percaya sungguh-sungguh)
bersesak-sesak bagai ular tidur
seseorang yang disesakkan, seperti ditagih utang berulang-ulang
bersesapan belukar
pekerjaan yang tidak sempurna
bersikap masa bodoh
tidak peduli apa-apa; tidak ikut memikirkan perkara orang lain
bersua alur nya,
sesuai benar; cocok
bersua baji dengan matan (tahan baji oleh kelidai)
keras (berani, kuat) lawan keras (berani, kuat)
bersua beliung dengan sangkal
sesuai benar (karena sepaham dan setujuan)
bersukat darah, bertimbang daging (dengan)
berperang mati-matian (dengan)
bersuluh menjemput api
bertanya tentang sesuatu yang sudah diketahui
bersurih bak sepasin , berjejak bak berkik, berbau bak embacang
ada tanda-tanda (bukti) yang nyata dan sah dalam suatu kejahatan
bersurih bak sepasin, berjejak bak berkik, berbau bak embacang
kejahatan yang telah ada buktinya yang sah
bersutan di mata beraja di hati
orang yang suka berbuat sesuka hati dan sewenang-wenang

bertabur bijan ke tasik
membuang-buang uang (waktu dan tenaga)
bertabur bijan ke tasik
membuang-buang uang (waktu dan tenaga)
bertali boleh dieret, bertampuk boleh dijinjing
ada tanda (bukti) yang jelas atau yang boleh dipegang teguh
bertali boleh dieret, bertampuk boleh dijinjing
perjanjian sudah erat dengan syarat-syaratnya
bertanam tebu di bibir
mengeluarkan perkataan yang manis-manis (memuji-muji dsb), tetapi mempunyai maksud yang kurang baik
bertandang ke surau
bertamu ke rumah orang dengan tidak mendapat jamuan apa-apa; ~
bertandang ke surau
bertamu ke rumah orang dengan tidak mendapat jamuan apa-apa; ~
bertanjak baru bertinjau
melakukan sesuatu sebagaimana mestinya
bertanjak baru bertinjau
melakukan sesuatu sebagaimana mestinya
berteduh di bawah betung
mendapat pertolongan yang tidak mencukupi
berteduh di bawah betung
beroleh pertolongan yang tidak memadai
berteduh di bawah betung
mendapat pertolongan yang tidak mencukupi
bertemu beliung dengan ruyung
sama-sama kuat (tentang permusuhan)
bertemu muka dengan tedung
bertemu (berharap-harap) antara dua orang yang sama-sama kuat (pandai)
bertemu muka dengan tedung
bertemu (berharap-harap) antara dua orang yang sama-sama kuat (pandai)
bertemu muka dengan tedung
bertemu (berharap-harap) antara dua orang yang sama-sama kuat (pandai)
bertemu mura dengan tedung
sama-sama pandai (kuat dsb)
bertemu ruas dengan buku
sesuai benar; serasi
bertemu ruas dengan buku
cocok (sesuai) karena memang sudah jodohnya
bertemu teras dengan beliung
dua orang bertengkar yang sifatnya sama-sama keras

bertenun sampai ke bunjai nya
mengerjakan sesuatu harus sampai selesai
bertepuk sebelah tangan
kasih sayang yang datang dari sebelah pihak
bertepuk sebelah tangan tidak akan berbunyi
kasih sayang tidak mungkin datang dari satu pihak
bertiraikan banir
tidak mempunyai rumah
bertitah lalu sembah berlaku
jika kehendak orang lain kita turut, kehendak kita pun akan diturut juga
bertohor air liur
sudah banyak memberi nasihat, tetapi tidak diindahkan
bertopang pangkal seia
berbantah dapat menjadi dasar mencapai persetujuan
bertukar beruk dengan cigak
sama saja halnya
bertukar jalan (sekandang tidak sebau, seia bertukar sebut)
berlainan pendapat (caranya) meskipun maksudnya sama;
bertunggul ditarah, kesat diampelas
sudah beres (tentang perselisihan)
besar bungkus tak berisi (tong kosong nyaring bunyinya)
orang yang besar cakap, tetapi kepandaiannya tidak ada
besar kapal besar gelombang
makin tinggi pangkatnya atau makin besar perniagaannya, makin banyak pula risikonya
besar kayu besar bahan nya
jika penghasilan besar, pengeluarannya pun besar pula
besar kayu besar bahannya ( besar periuk besar keraknya)
banyak penghasilan banyak pula belanjanya
besar kayu besar dahan nya
makin banyak pendapatan (uang) makin banyak pula yang dibelanjakan
besar pasak dari tiang
belanja lebih besar daripada pendapatan
besar periuk besar kerak
semakin banyak pendapatan, semakin banyak pula pengeluaran
besar senggulung daripada beban, besar pasak daripada tiang
besar belanja daripada pendapatan
besi baik dibajai (diringgiti)
barang yang sudah baik ditambah baik lagi
besi baik tiada berkarat (budi baik tak dilupakan)
perbuatan yang baik selamanya terpuji

betung ditanam, aur tumbuh
mengharapkan sesuatu yang baik (menguntungkan), tetapi memperoleh yang sebaliknya
biang menanti tembuk
perkara yang hampir mendapat keputusan
biar dahi berluluk asal tanduk mengena
apa pun akan dilakukan asal maksud tercapai
biar kalah sabung asalkan menang sorak
biar harta habis asal hati senang (puas)
biar lambat laga , asal menang
biar lambat asal selamat
biar miskin asal cerdik, terlawan jua orang kaya
kebijakan itu lebih utama daripada kekayaan
biar putih tulang, jangan berputih mata (lebih baik putih tulang daripada berputih mata)
lebih baik mati daripada menanggung malu
biar putih tulang, jangan putih mata
lebih baik mati daripada mendapat malu
biar singit jangan tertiarap
jika mendapat kerugian (kesusahan dsb), hendaklah diikhtiarkan agar tidak terlalu rugi dsb; tidak apa-apa rugi sedikit, asal jangan habis sama sekali (hartanya)
biar sipi (asal) jangan sesat
jika telah menderita kerugian (kekalahan, kesusahan, dsb) hendaknya diusahakan supaya jangan terlampau menderita; biar rugi sedikit, asal jangan rugi banyak
biar telinga rabit , asal dapat bersubang
biar badan terasa sakit asal menjadi cantik
biar tersengat, jangan tiarap
hendaklah diusahakan supaya jangan terlanjur merugi dsb
biar titik jangan tumpah
biar rugi sedikit asal jangan rugi banyak
bibir nya bukan diretak panas
perkataannya (nasihatnya) tidak sia-sia
biduk lalu kiambang bertaut
seperti dua orang bersaudara jika bertengkar akan lekas berbaik atau berkumpul kembali
biduk lalu kiambang bertaut
lekas berbaik atau berkumpul kembali (seperti perselisihan antara sanak keluarga)
biduk lalu kiambang bertaut
seperti dua orang bersaudara jika bertengkar akan lekas berbaik atau berkumpul kembali
biduk lalu, kiambang bertaut
orang yang berkelahi atau bertengkar yang akhirnya berbaik dan berkumpul kembali (tentang orang ramai berkumpul)
biduk tiris menanti karam
sudah tidak tertolong lagi
biji hampa
sia-sia; tidak dipedulikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika ingin copy artikel blog ini silahkan kirim pesan di FB " http://adf.ly/3Bcf8 "

[tt]


[/tt]

Translate

Komentar FB

Blogspot Akhmad andryan

Daftar Isi

Daftar isi Blog


ShoutMix chat widget

Daftar isi Blog

Search File Download

Askep DOwlonad

Converter Pdf - Word Online

Gcash_Hack gemscool