Kamis, 03 Juni 2010

Peribahasa 4

biji hampa
sia-sia; tidak dipedulikan
bingung tak dapat diajar, cerdik tak dapat diikuti
berlagak pandai (tidak mau mendengarkan nasihat orang)
bintang di langit boleh dibilang, tetapi arang di muka tak sadar
cela (kesalahan, keburukan, dsb) orang lain diketahui, tetapi cela sendiri tidak tahu
bodoh-bodoh sepat , tak makan pancing emas
meskipun bodoh, dapat juga memilih mana yang baik dan mana yang buruk untuk dirinya
bondong air bondong ikan
gerakan suatu perkumpulan selalu bergantung kepada kegiatan dan kecakapan pemimpinnya; orang banyak biasanya mengikuti jejak atau anjuran orang terkemuka (pemimpin)
buah hati cahaya mata
dikatakan tentang anak yang sangat disayang
buah manis berulat di dalamnya
perkataan yang manis-manis biasanya mengandung maksud yang kurang baik
buah tangisan beruk
gadis cantik yang menjadi idaman anak bujang
buah tangisan beruk
gadis cantik yang menjadi idaman anak bujang
buaian diguncang, anak dicubit
perbuatan dan tutur kata yang baik untuk menutupi perbuatan atau maksud yang jahat
buka kulit , ambil (tampak) isi
jujur dan terus terang (dalam perundingan dsb)
bukan budak makan pisang
bukan orang yang dapat dipermainkan (ditipu)
bukan tanahnya menjadi padi
bukan tampannya yang akan menjadi orang baik-baik
bukit jadi paya
orang kaya (mulia) menjadi miskin (hina)
bulan naik , matahari naik
mendapat untung di sana-sini
bulat air oleh pembuluh, bulat kata oleh mupakat
kata sepakat dapat diperoleh melalui perundingan
bulat boleh digulingkan, pipih boleh dilayangkan
sudah sepakat benar; sudah putus mufakat
bulu mata bagai seraut jatuh
alis yang melengkung, runcing bentuknya dan bagus
bumi berputar zaman beredar
keadaan zaman selalu berubah
bumi mana yang tak kena hujan
setiap orang berbuat salah
bumi tidak selebar daun kelor
dunia tidak sempit
bunga dipetik perdu ditendang (bunganya dipersunting, pangkalnya diberaki)
hanya mau mengambil keuntungan saja (misal istri dikasihi, mertua dibenci)
bungkuk baru betul, (buta baru celik)
orang hina (miskin) yang menjadi mulia (kaya) sehingga berbuat yang bukan-bukan
bungkuk kail hendak mengena
tipu muslihat untuk mencari keuntungan
bungkuk sejengkal tidak terkedang
tidak mau mendengar kata orang; keras kepala
buntat hendak jadi kemala
tidak tahu diri
bunyi perempuan di air
ramai (gaduh sekali)
buruk muka cermin dibelah
menyalahkan orang atau hal lain meskipun sebenarnya dia sendiri yang salah, bodoh, dsb
buruk muka cermin dibelah
karena aibnya (kesalahannya) orang lain dipersalahkan
buruk muka cermin dibelah
karena kesalahan (kebodohan) sendiri, orang lain dipersalahkan
buruk perahu, buruk pangkalan
tidak sudi lagi menginjak rumah bekas istrinya atau tempat bekerja yang telah ditinggalkan
burung terbang dipipis lada
sesuatu yang belum tentu diperoleh sudah dirancang pemakaiannya
burung terbang dipipiskan lada
sudah bersiap untuk bersenang-senang dengan sesuatu yang belum lagi diperoleh
busuk kerbau, jatuh berdebuk
perbuatan yang kurang baik lambat laun akan ketahuan orang lain juga
busut juga yg ditimbun anai-anai
1 yg biasa bersalah juga yg dituduh orang dl suatu kejahatan; 2 orang yg kaya juga yg bertambah kekayaannya
buta baru celik (melihat)
menjadi sombong karena beroleh kekayaan (pangkat dsb)
buta kehilangan
dalam keadaan yang sangat sulit
cacing hendak menjadi naga
orang hina hendak menyamai orang besar
cacing menjadi ular naga
orang hina (miskin) menjadi orang besar (kaya)
cakap berdegar-degar, tumit diketing
banyak mulut, tetapi penakut
cakap berlauk (-lauk), makan dengan sambal lada
cakapnya seperti orang berada, padahal sesungguhnya hidupnya serba kekurangan
calak ganti asah (menanti tukang belum datang)
sesuatu yang dipakai untuk sementara waktu saja sebelum ada yang lebih baik (jadi hanya sekadar mencukupi kebutuhan)
campak bunga dibalas dengan campak tahi
memberi kebaikan dibalas dengan kejahatan
cangkat sama didaki lurah sama dituruni
sama-sama merasakan kesusahan atau kesenangan
cari umbut kena buku
mencari yang baik, mendapat yang buruk
carik-carik bulu ayam lama-lama bercantum juga
perkelahian sesama saudara itu akhirnya berbaik juga
cekel berhabis, lapuk berteduh
terlampau kikir itu tidak berfaedah sebab akhirnya harta kekayaan itu akan habis juga
cekur jerangau, ada lagi di ubun-ubun
masih sangat muda (belum berpengalaman)
cencang dua segerai
sekali jalan dua pekerjaan selesai
cencang putus tiang tumbuk
putusan yang mengikat
cencaru makan pedang
pekerjaan yang lambat, tetapi hasilnya baik
cepat kaki ringan tangan
suka menolong
coba-coba menanam mumbang , kalau tumbuh sunting, (= suri, turus) negeri
kerjakan terus, barangkali ada hasilnya kelak
condong ditumpil, lemah diaduk
orang yang dalam kesulitan uang dsb diberi pertolongan
condong yang akan menimpa
perbuatan yang mendatangkan celaka
condong yang akan menongkat, rebah yang akan menegakkan
pemimpin yang akan membantu anak buahnya kalau mereka dalam kesusahan
daging gajah sama dilapah, daging tuma sama dicecah
banyak sama banyak, sedikit sama sedikit; adil
dagu nya lebah bergantung
dagu yang bagus
dahan pembaji batang
(orang kepercayaan yang) menyalahgunakan harta benda tuannya
dahi kiliran taji
dahi yang licin
dahi sehari bulan
dahi yang elok bentuknya
dahulu bajak daripada jawi
sesuatu yang patut didahulukan dikemudiankan dan sebaliknya; tidak menurut aturan yang biasa
dahulu sorak kemudian tohok
menggembar-gemborkan sesuatu yang belum terjadi (belum terbukti)
dahulu timah , sekarang besi
dikatakan tentang seseorang yang turun martabatnya (gengsinya atau kedudukannya); orang kaya yang telah habis harta bendanya
dalam madu berisi empedu
dalam perkataan yang manis-manis biasanya berisi tipu daya yang tidak baik
dalam rumah membuat rumah
mencari keuntungan untuk diri sendiri ketika bekerja pada orang lain
dapat durian runtuh
mendapat untung dengan tidak bersusah payah
dapat tebu rebah
mendapat untung
darah baru setampuk pinang
masih muda sekali (belum banyak pengalaman)
darah se tampuk pinang
masih muda benar (belum berpengalaman, kurang akal)
dari jung turun ke sampan
turun pangkat; turun martabat
dari lecah lari ke duri
menghindarkan diri dari kesukaran, mendapat yang lebih besar
dari semak ke belukar
meninggalkan sesuatu yang buruk, mendapatkan yang buruk pula
dari semak ke belukar
sama saja halnya
daripada cempedak lebih baik nangka, daripada tidak, lebih baik ada
benda yang sedikit (kurang baik) pun jadilah daripada tidak sama sekali
daripada hidup bercermin bangkai lebih baik mati berkalang tanah
daripada menanggung malu lebih baik mati
daripada hidup bercermin bangkai, lebih baik mati berkalang tanah (daripada hidup berlumur tahi, lebih baik mati bertimbun bunga)
daripada hidup menanggung malu, lebih baik mati
datang tak berjemput, pulang tak berhantar
perihal orang yang tidak diindahkan
datang tampak muka, pulang tampak punggung
datang dan pergi hendaklah memberi tahu
datang tampak muka, pulang tampak punggung
hendaklah selalu bersopan santun apabila datang di rumah orang atau pergi dari rumah orang
datang tidak berjemput, pulang tidak berantar
tidak diperlakukan sebagaimana mestinya (tentang tamu)
degar degar merpati
perselisihan (antara suami istri) yang tidak menyebabkan renggang, melainkan justru merapatkan
dekat dapat ditunjal, jauh dapat ditunjuk
perkataan atau pengakuan yang dapat dibuktikan kebenarannya
dekat mencari indu , jauh mencari suku
jika merantau ke tempat yang dekat, kita mencari indu (orang yang seketurunan dengan kita), tetapi kalau kita merantau ke tempat yang jauh, kita mencari orang yang satu suku saja dengan kita sudah cukup
dekat mencari suku , jauh mencari hindu
mencari pertalian keluarga; menyusur galur
dekat tak tercapai jauh tak berantara
menginginkan sesuatu, tetapi tidak mampu untuk mendapatkannya
dekat tak tercapai, jauh tak antara
sesuatu yang dekat dengan kita, tetapi tidak dapat kita ambil karena tiada upaya
delapan tapak bayang-bayang
alamat waktu kira-kira pukul 08.00
dengan sesendok madu dapat lebih banyak ditangkap serangga daripada dengan cuka sesendok
dengan mulut manis serta ramah-tamah lebih banyak diperoleh sahabat (kawan) daripada dengan perkataan yang tajam dan muka yang masam
di luar bagai madu , di dalam bagai empedu
kelihatan bagus, tetapi sebenarnya tidak demikian halnya
di luar merah di dalam pahit
kelihatan bagus, tetapi sebenarnya tidak demikian halnya
di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung
harus menyesuaikan diri dengan adat dan keadaan tempat tinggal
di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung
menurutkan adat kebiasaan tempat yg didiami
di mana kayu bengkok, di sanalah musang meniti
di tempat yang tidak terjaga, di situlah pencuri datang
di mana pinggan pecah, di sana tembikar tinggal
di mana orang meninggal di situ dikuburkan
di mana ranting dipatah, di situ air disauk
setiap orang hendaklah menurut adat kebiasaan di negeri tempat tinggalnya
di mana tanah dipijak, di situ langit dijunjung
hendaklah mengikuti adat negeri yang didiami
di mana tembilang terentak, di situlah cendawan tumbuh
di mana perkara atau perselisihan tumbuh, di situlah diselesaikan
di manakah berteras kayu mahang
jangan mengharapkan sesuatu yang mustahil
di muka (di puncak) hidung
dekat sekali di depan orang


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika ingin copy artikel blog ini silahkan kirim pesan di FB " http://adf.ly/3Bcf8 "

[tt]


[/tt]

Translate

Komentar FB

Blogspot Akhmad andryan

Daftar Isi

Daftar isi Blog


ShoutMix chat widget

Daftar isi Blog

Search File Download

Askep DOwlonad

Converter Pdf - Word Online

Gcash_Hack gemscool